slider

Widget Slideshow

pesan beliau

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan diantara mereka ada yang gugur, diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya)
(Q.S. Al- Ahzab: 23)

apakah anda sudah sukses ?

Jumat, 16 November 2012

Seiring berputarnya roda kehidupan dan semakin tuanya umur dunia ini. kita terkadang sering sekali mendengarkan ataupun menikuti acara-acara motivasi dengan menghadirkan tokoh-tokoh motivator ulung yang pandai meramu kata-kata. Tapi apa sebenarnya makna kesuksesan tersebut....? Banyak orang menafsirkan kesuksesan adalah dengan keberhasilan dalam urusan duniawi seperti contoh: berhasil mendapatkan pekerjaan di Luar negeri, berhasil menjadi pejabat, menjadi orang kaya dan lain sebagainya. Tapi jika demikian makna kesuksesan lantas bagaimana dengan nasib mereka yang kesehariannya hanya bercocok tanam disawah milik orang lain dengan upah yang pas-pasan, bagaimana nasib mereka yang mencari rumput untuk sapi orang lain yang upahnya mungkin hanya dapat mencukupi makan keluarganya satu hari ..? apakah mereka bukan orang sukses..?
menurutku tidak kawan....!!!
mereka adalah orang- orang sekses berjasa untuk kita. manusia yang sampai detik ini masih memerlukan nasi untuk makan, masih memerlukan susu segar sebagai asupan gizi kita, masih butuh ikan dari para nelayan.
kita tidak akan bisa terlepas dari jasa mereka.apakah yang akan kita sombongkan dikehidupan ini? apakah uang yang berlimpah, mobil mewah, rumah yang megah, istri yang cantik...?
bagaimana ketika semua petani, peternak, nelayan mereka sepakat untuk tidak menjual barang yang mereka hasilkan. apakah  kita akan bisa hidup hingga sekarang?

maka sekarang kita tengok pada buku pedoman kita Al-Quran tentang apakah makna kesuksesan yang sebenarnya ,
" Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amal-amal kalian dan mengampunkan dosa-dosa kalian. dan barang siapa, manaati Allah dan Rasul-Nya, maka benar-benar ia telah mendapatkan kesuksesan yang besar." (QS. Al Ahzab :7)-71)

surat Fatimah

Rabu, 14 November 2012



Tulisan berikut ini saya dapat dari internet sebagai renungkan kita semua dari kisah seorang hamba Allah di bumi anbiya' Iraq yang disiksa, dipelakukan dengan kejam tanpa belas kasihan di penjara Abu Gharib.
Walaupun kisah ini sudah lama tapi sebagai seorang muslim saya merinding dan meneteskan air mata saat membacanya. Mungkin kisah ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kisah penderitaan saudara-saudara kita yang sampai kepada kita. Dan saya yakin siapapun yang membaca surat ini akan merasakan getaran yang sama mengetahui penderitaan saudara muslimnya di zhalimi.
Semoga bermanfaat dan dapat mengobarkan semangat ummat Islam. Allahuakbar!

Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di daerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diseludupkan keluar dari penjara Abu Gharib. Surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita akibat perbuatan tentara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Iraq. Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.

* * *

Bismillahirrahmanirrahiim.
(Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He fathered, nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him. [Quran, Surat 112 *al-Ikhlas*])
Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman.
Saudaraku mujahidin di jalan Allah. Apa yang dapat kukatakan padamu? Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu.
Mereka telah menodai tubuh kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan ke leher-leher kami. Allahu Akbar. Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu ini terjadi pada kami?. Kami saudaramu, dan Allah akan meminta tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak. Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya. Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami! Jangan biarkan kami di sini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa kami, sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah. Takutlah pada Allah akan urusan kami.
Biarkan (jangan serang) tank dan pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu Gharib. Saya saudaramu kerana Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan?
Bayangkan salah satu saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum menikah. Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua. Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kami, dan membiarkan kami telanjang.
Saat surat ini saya tulis, seorang diantara kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara, kerana dia sudah tidak sanggup menerima ini.
Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya. Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya, sesungguhnya Dia Maha mengampun. Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah pada Allah. Hancurkan kami bersama para tentara itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai. Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami. Waa Mutasimah!.
Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para muslimah belum berakhir. Sebarkan agar semuanya bisa mengetahui keadaan ini. Wassalam.
* * *

Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah dimanapun berada.
Sayangi dan kasihilah mereka dan keluarkanlah mereka dari keadaan sempit yang mereka alami saat ini.
Ya Allah kuatkanlah iman mereka dan terimalah mereka sebagai syuhada.
Tiada daya dan kekuatan kecuali dariMu. Amin..

hakekat kehidupan kita di dunia ini

Selasa, 13 November 2012



hari ini hari yang kau tunggu,,,

Senin, 12 November 2012

mungkin itulah salah satu lirik lagu yang sangat populer dinyayikan banyak orang ketika ada teman mereka yang sedang ulang tahun. ulang tahun bisa jadi hari yang indah ketika kita melaluinya dengan banyak teman yang mengucapkan selamat, ada banyak kado, pesta dan lain sebagainya.

seperti halnya kejadian di PERSADA kemarin malam ketika ustad kami ingin menyampaikan pesan-pesannya terkait  dengan kondisi PERSADA tetapi justru ketika itu semua santri berdebat hebat terkait kecemburuan sosial dengan teman yang lain,merasa tidak diperlakukan dengan adil,dan banyak masalah lain yang dibicarakan. sehingga sang ustad pun terpancing emosinya.

dalam kondisi yang semakin memanas,dimatikanlah lampu oleh salah satu teman kami yang bernama Muhlisin. lalu terdengarlah suara tepuk tangan dan lantunan lagu " slamat ulang tahun- slamat ulang tahun", " hari ini hari yang kau tunggu, bertambah satu tahun usiamu, bahagialah kamu......" setelah itu ustad yang tadinya mukanya merah padam karena marah, dengan seketika berubah dengan senyum malu berbalut kebahagiaan.

berduyun-duyun kami memutar berjabat tangan dengan ustad kami yang ulang tahun tadi, rasa haru dan bahagia membalur dalam sunyinya malam itu,celetukan kata-kata para santri pun menambah gelagat tawa, mewarnai acara ini. " apakah harapan ustad, pada ulang tahunnya sekarang ini ? " mungkin bagi kami itu hal yang bisa membuat tawa kami meledak karena ustad kami tadi statusnya masih bujangan alias belum menikah.

setelah itu tibalah saat yang paling kita nanti - nantikan yaitu makan -makan. kiranya ini hal yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap acara syukuran di Indonesia. dikeluarkanlah es buah made in mas Tumawan cs. karena bahagianya ustad kami tadi. maka diboronglah jajan koprasi yang kebetulan sore itu baru saja menyetok barang dagangannya.

sesuatu yang sangat hangat kami rasakan saat itu, secara kami para santri yang jauh dari sanak keluarga. merantau ke Jogja untuk menuntut Ilmu. tiada sanak saudara yang kami miliki di Jogja.
tapi inilah yang pernah dipesankan oleh Imam Syafii "merantaulah maka akan engkau temukan pengganti kerabat dan kawan". maka inilah keluagaku di Jogjakarta.

selamat ulang tahun ustadku Budi Jaya Putra S.Th.I semoga di usia yang semakin matang dapat lebih bijaksana dan lebih sabar dalam membimbing kami para santri. maafkan kami jika seiring berjalannya waktu kami sering merepotkan antum,kami sering tidak taat pada peraturan, kami sering membantah nasehat-nasehat antum. kami tidak dapat memberi kado sepecial untuk antum,hanya doa kami akan senantiasa mengiringi perjalanan hidup antum. dan kamipun tidak dapat membalas semua perjuangan antum untuk kami, semoga Allah menyempurnakan nikmatnya di Akhirat kelak untuk antum atas semua kebaikan antum di dunia ...Amin

Wanita itu indah dengan rasa malunya

Kamis, 08 November 2012



Sifat malu merupakan aset berharga wanita mukmin yang mampu menolongnya menjaga kehormatan dirinya, martabat, dan statusnya. Para istri shalihah adalah para muslimah yang memiliki sifat malu dalam akhlak, berpakaian, tindak-tanduk, obrolan, interaksi, dan budi pekerti. Sifat malu positif yang dimiliki seorang istri shalihah membuatnya senantiasa patuh pada aturan berpakaian Islami, baik itu jilbab, cadar, ataupun burqa. Dia tidak akan pernah mau mengenakan pakaian yang transparan, ketat, sama dengan pakaian pria, dipakai untuk niatan pamer dan berlagak, lalu memakai wewangian dan menggoda.
Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan tersebut. Allah SWT mengharuskannya untuk menuulurkan kain kerudung menutupi dadanya, sebagaimana ditegaskan-Nya di surat An-Nur ayat 31.
Allah juga berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59).
…Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan tersebut…
Maksud dari jilbab di ayat tadi adalah sejenis baju kurung yang lapang, tidak ketat dan transparan, yang menutup kepala, muka, dan dada. Selain itu, Allah juga menyatakan:
“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Ahzab: 32-33)

Dengan demikian, bagaimana bisa seorang muslimah mengklaim dirinya sebagai wanita yang baik, sementara di waktu yang bersamaan dia mempertontonkan pesona, kecantikan, dan keindahannya kepada setiap laki-laki untuk menarik perhatian mereka? Dia seharusnya menyimpan kemolekannya hanya untuk sang suami. Rasulullah menegaskan, “Sifat malu dan perasaan takut tidak dapat dipisahkan. Jika salah satunya hilang, maka yang lainnya pun akan menghilang.”

Dari hadits tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial. Rasul bersabda lagi, “Setiap agama memiliki etika moral khusus, dan sifat malu merupakan etika moral yang khusus di dalam Islam.”

…wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial…
Selain itu, sifat malu seorang wanita beriman mengharuskannya untuk menundukkan pandangannya. Di dalam sebuah hadits Qudsi, melalui lisan Nabi Muhammad, Allah menyatakan, “Pandangan (terlarang) merupakan salah satu anak panah beracun Iblis. Seseorang yang menghindari hal itu karena takut kepada-Ku, maka akan diberi keimanan yaitu dia merasakan rasa manis (keindahan) di hatinya.”
Memberikan tali kendali yang bebas kepada pandangan mata bisa mendatangkan berbagai kerusakan. Sebagaimana pandangan terlarang adalah perangkap yang ditebarkan setan. Oleh karena itu, Rasulullah berkata kepada Ummu Salamah dan Maimunah ketika keduanya menatap Abdullah Ummi Maktum yang buta, “Apakah engkau buta? Engkau tidak melihatnya?”
…setiap wanita muslim harus mengejawantahkan sifat malu positifnya…
Tak hanya itu, sifat malu yang dimiliki seorang wanita beriman juga direfleksikan dengan caranya berbicara, beretika, bergerak, berjalan, dan lain sebagainya. Maka setiap wanita muslim harus mengejawantahkan sifat malu positifnya. Contoh terbaik dari sifat malu yang dimiliki wanita beriman adalah dua orang wanita yang bertemu Nabi Musa di mata air Madyan.
Allah berfirman mengenai hal tersebut, “Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat  begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya.” (Al-Qashash: 23).

Rasa malu telah menggiring keduanya untuk tidak menggabungkan ternak keduanya dengan ternak orang lain. Keduanya juga memberi contoh bahwa wanita tetap tinggal di rumah, kecuali jika ada urusan mendesak, seperti keduanya yang terpaksa keluar rumah untuk memberi minum ternak, karena ayahnya sudah ringkih. [voa-islam.com]

Download

kisah sebuah jam

Rabu, 07 November 2012

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.
"Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetik paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?"
"Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" tanya  si pembuat jam.
"Lapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" tamabah si pembuat jam.
"Dalam satu jam harus berdetik 3,600 kali? Banyak sekali itu…" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam dengan penuh kesabaran kemudian berkata lagi kepada si jam..,
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetik satu kali setiap detik?" 
"Oh, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh semangat.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetik satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa kerana ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetik tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetik sebanyak 31,104,000 kali.
***

"Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya,  ternyata kita  mampu. Bahkan yang kita anggap mustahil untuk dilakukan sekalipun..!" – wiseman-

menulis di atas pasir

Kisah tentang dua  orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :
"Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menampar Pipiku."

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang kena tamper tersebut terus berenang untuk menyejukkan hatinya yang galau. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu :
"Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menyelamatkan Nyawaku."

Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?"  Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu."
***


"Lihatlah, Kita  diciptakan untuk saling berbeda, tapi haruskah kita selalu mengikuti perbedaan? buatlah perbedaan sebagai warna dalam hidup anda agar lebih indah. Mulailah  men coba untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu..." – wiseman-

"Marilah kita belajar menulis diatas pasir..!"  * Mawar mekar *

kata-kata bijak

 Ingatlah selalu hal yang membedakan seorang yang mulia dan seorang yang bodoh : Orang Bijak selalu menyalahkan dirinya, orang bodoh akan menyalahkan orang lain.


Menunggu sangatlah mengesalkan, membosankan dan menggelisahkan. Begitu juga dengan seorang pemalas, yang seumur-umur hanya menunggu waktu yang tidak kunjung berakhir.

    Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga, belum tentu bagus.


Yang kemarin, hanya ada dalam ingatan. Untuk besok, hanya kamu yang mampu dengan harapan. Yang sekarang, ini adalah yang sebenarnya. Dimana kamu harus terima, dengan penuh kesadarannya. Siapa sekarang yang tidak ingin membuka mata, besokpun akan tetap buta.

    Janganlah mencari Tuhan karena anda membutuhkan jawaban. Carilah Tuhan karena anda tahu bahwa Dia lah jawaban yang anda butuhkan.


Sebenarnya Anda lebih berani dari yang anda duga, lebih kuat dari yang anda tahu, dan lebih pintar yang anda kira, namun itu semua tersembunyi dibalik diding tipis bernama keragu-raguan.

    Senyum mampu menyelesaikan banyak masalah, dan diam mampu membuat kita terhindar dari banyak masalah.


Diam Bukanlah kelemahan, jika di iringi dengan perbuatan dan hasil nyata.

    Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.


Harapan tinggallah harapan jika tidak disertai tindakan, impian tinggallah impian jka tidak selaras dengan kemampuan.

    Hanya karena kamu mendengar apa yg dilakukan seseorang, tak berarti kamu bisa menghakiminya. Kamu tak tahu apa yg telah dilaluinya.


Tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.

    Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.


Kelakukan kita terhadap kehidupan, menentukan sikap kehidupan terhadap kita.

    Matahari yang sebesar itu pun perlu bulan untuk bisa menerangi setiap sudut bumi.


Seseorang tak akan pernah bisa mencintai Anda dengan tulus dan apa adanya, jika Anda selalu menyembunyikan kekurangan Anda darinya.

    Hidup ini seperti piano.Berwarna putih dan hitam. Namun,ketika Tuhan yang memainkannya,Semuanya menjadi indah.


Saat anda mendapatkan yang biasa ketika mendambakan yang terbaik, bersyukurlah, karena anda tidak mendapatkan yang terburuk.

    "Kegagalan adalah peluang untuk hal yang lebih baik. Kegagalan adalah batu loncatan untuk pengalaman yang berharga. Suatu hari nanti Anda akan bersyukur untuk beberapa kegagalan yang anda alami. Percayalah, ketika satu pintu tertutup untuk anda, sebenarnya pintu yang lain selalu terbuka"


Melihat kebelakang akan membawa kejelasan di depan. Belajar dari kesulitan dulu akan membawa berkah sekarang dan nanti.

    Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin sampai di sana.


"Keyakinan adalah percaya dengan apa yang tidak kita lihat, dan upah dari keyakinan adalah melihat apa yang kita yakini."

    Kesedihan adalah ibarat terdampar di gurun pasir. Hal terbaik adalah berusaha keluar dari gurun pasir tersebut.


Inti dari kebahagiaan adalah kumpulan kebahagiaan dari hal-hal kecil.

    Sebenarnya sangatlah mudah menjadi Bahagia. Kebahagiaan akan datang saat kita memaafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup dengan penuh rasa syukur. Tidak pernah ada orang egois dan tidak tahu berterima kasih mampu merasakan bahagia, apalagi membuat orang lain bahagia. Hidup ini memberi, bukan meminta."


Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dimana setiap menit hidup dilalui dengan cinta, dan rasa syukur.

    Jangan takut akan bayangan, karena bayangan berarti ada suatu cahaya yang bersinar di dekatnya.


Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi.

    "Manusia seperti puluhan kolam, masing-masing memantulkan cahaya dari bulan yang sama."


"Kebijaksanaan adalah pemahaman nilai-nilai abadi dan nilai-nilai hidup."

    "Kebaikan adalah lebih penting daripada kebijaksanaan, dan menyadari hal ini adalah awal dari kebijaksanaan."


Bijaksana adalah kumpulan dari perjalanan hidup kita. Kebijaksanaan tidak bisa dicari, tidak bisa diberikan, dan tidak bisa dibagikan. Kebijaksaan adalah diri kita sendiri.

    Jika anda merasa pendapat anda tidak didengar, ketahuilah, sebenarnya anda tengah belajar untuk menghargai.


Setiap kejadian-kejadian kecil hidup kita adalah bagian dari harmoni total alam semesta, semuanya sudah ada yang mengatur dengan sempurna. Jalanilah hidup apa adanya.

    Orang Bijak adalah orang yang menyimpan kebijakannya untuk dirinya sendiri.


Bicaralah dari hati dan dengan hati, karena hati bisa mendengar lebih tajam daripada telinga.

    Jangan terlemahkan oleh angin permasalahan. Layang-layang mampu terbang tinggi karena berani melawan angin. Hanya layang-layang yang putus benang yang hanyut oleh angin.


Jika anda merasa tidak memiliki hal yang berharga, ketahuilah, anda memiliki hal yang tak ternilaikan, yaitu senyuman.

    Jika anda melalui hidup anda tanpa masalah, ketahuilah, anda melewatkan masa terindah hidup anda.


Berjalan lah seperti kau tak membutuhkan uang, mencintailah seperti kau tak pernah terluka, berdansalah seperti tak ada orang yang memperhatikan.

    Saat kau berpikir tentang orang yang cantik dan tampan, pikirkanlah bahwa kau adalah bagian dari mereka.


Berbuat baik pada orang lain lebih sulit daripada berperang melawan penjajah.

    Mengucapkan Maaf hanya mampu dilakukan oleh orang-orang pemberani.


Anda harus jadi ulat terlebih dahulu jika ingin menjadi kupu-kupu

    Kekuatan bukanlah tentang memukul sekuat tenaga, tetapi tentang ketepatan sasaran.


Kemenangan adalah bagian terkecil dari sebuah pertandingan.

    Pemenang bukannya tak pernah gagal, tetapi tidak pernah menyerah.


Tuhan telah memberikan kita Ikan, tinggal kita yang harus memgail untuk mendapatkannya.

    Keindahan sejati tak bisa dilihat oleh mata, hanya hati yang mampu merasakan keindahan sebenarnya.


Waktu akan terasa lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu panjang bagi yang gelisah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Namun Waktu adalah keabadian bagi yang mereka mampu bersyukur.

    Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Fokuslah pada kelebihan kalian, jangan fokus pada kekurangan kalian.


Jika anda telah berusaha untuk mengubah sesuatu namun tetap tak berhasil, cobalah untuk mengubah pandangan anda.

    Melepaskan orang yang di cintai jauh lebih sulit dibanding menerima cinta yang baru bagi hatimu.


Ketika anda tulus mencinta, tak akan pernah ada kata menyerah. Meski pikiran ingin berputus asa, namun hati tetap ingin mencoba.

    Jangan terlalu lama menangisi apa yg telah terjadi. Hal yg kamu tangisi saat ini mungkin hal yang akan kamu syukuri suatu saat nanti.


Jika kamu meninggalkan seseorang, berikanlah alasan. Tak ada yg lebih menyakitkan daripada ditinggalkan tapi tak ada penjelasan.

    Dalam hidup, anda tak akan selalu mendapatkan apa yang paling anda inginkan, terkadang anda hanya mendapat pelajaran yang sebenarnya lebih anda butuhkan.


Sesuatu yang tampak adalah hal yang tak akan pernah kekal. Mata, telinga dan bibir tak dapat bercerita lebih panjang dari usia manusia.

    Aku lebih takut kepada orang yang melatih 1 buah jurus tendangan 1000 kali, daripada kepada orang yang berlatih 1000 jurus tendangan 1 kali. - Bruce Lee


Orang pintar bukanlah orang yang menuntut ilmu setinggi langit untuk mendapatkan ijasah, namun orang yang berusaha sekuat tenaga hingga mampu mempekerjakan dan menggaji orang yang menuntut ilmu setinggi langit untuk mendapatkan ijasah.

    Sebenarnya Tuhan menurunkan Keajaiban dan mukjizat setiap waktu bagi kita yang mau berpikir dan berusaha, yaitu "Kesempatan".


Wanita dewasa bukanlah dia yg ingin terlihat sempurna utk semua pria, tapi dia yang ingin terlihat cantik untuk satu pria yang dicintainya.

    Percayalah, hari ini akan lebih indah daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan doa dan senyuman.


Sebuah senyuman dapat terjadi secepat kilat, namun kenangannya mampu bertahan seumur hidup. Senyumlah.

    Teguran dan Kritikan itu ibarat obat. Terasa pahit awalnya, tetapi akan terasa khasiatnya ketika sudah diminum.


Ujian kehidupan itu tidak lebih sulit daripada ujian anak Sekolah Dasar, karena kita tidak dilarang untuk bertanya kepada teman, menyontek atau meniru, ataupun minta bantuan orang. Jadi, kenapa harus takut menghadapi ujian dalam kehidupan?

    Hidup bukanlah tentang meratapi dan menunggu hujan badai berlalu, tapi tentang bagaimana kita menikmati dan belajar menari dalam hujan.


Indahnya hidup bukan karena Seberapa Banyak orang yang mengenal kita, namun Seberapa Banyak orang yang berbahagia karena kita.

    Sejatinya, dalam cacian dan makian terbersit sebuah pujian yang merupakan kebalikan dari cacian dan makian tersebut.


Lakukanlah yang terbaik sekarang, karena sebenarnya waktu sangat cepat berlalu. Jangan sampai kita menyesali saat waktu sudah tak lagi bersahabat dengan kita.

    Berani berlayar Tanpa mengetahui teknik berlayar, Tanpa Kemampuan membaca peta, dan Tanpa Kemampuan memprediksi arah angin dan cuaca adalah hal yang Nekad dan Konyol.


Dibalik kebencian orang terhadap kita, sebenarnya terdapat kekaguman atas yang tidak mereka mampu atau miliki pada diri kita.

    Belajarlah dari kesalahan orang lain. Karena Anda tidak akan pernah punya cukup waktu dan dana untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.


Pengalaman Bukanlah Apa yang Terjadi pada diri Kita, tetapi adalah Apa yang Kita Lakukan atas apa yang Terjadi.

    Hanya Butuh Sedikit Perbedaan (0,02 detik) ketika Usain Bolt (9,72 detik) memecahkankan rekor dunia balap lari 100m yg dipegang oleh Asafa Powell (9,74 detik) pada tahun 2008. Demikian juga dalam hidup, Hanya Butuh Sedikit Perbedaan pola pikir dan tindakan untuk mengubah diri kita dari seorang Pecundang menjadi seorang Pemenang.


Berhentilah mencari alasan kenapa anda tidak sukses, mulailah mencari jawaban bagaimana agar anda sukses.

    Percayalah semua masalah dan rintangan yang kita hadapi bukanlah untuk melemahkan kita. Justru ini akan menjadikan kita lebih kuat, lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih sabar dan lebih beriman.


Mereka yang disaat muda sibuk membeli barang yang tidak diperlukannya, maka disaat tua akan sibuk menjual barang yang diperlukannya.

    Jika Cobaan sepanjang Sungai, maka Kesabaran itu seluas Samudra. Jika Harapan sejauh Hamparan Mata memandang, maka Tekad mesti seluas Angkasa membentang. Jika Pengorbanan sebesar Bumi, maka Keikhlasan harus seluas Jagad Raya.


kita selalu terpaku pada pikiran bahwa kita harus lebih baik dari orang lain. Namun sejatinya adalah kita harus menjadi lebih baik dari diri kita yang kemarin. - Dudi Jaya

    Kadang kita terlalu fokus terhadap kelemahan kita, dan melupakan kelebihan yang kita miliki. Padahal setiap manusia diciptakan untuk menjadi pemenang dengan semua kelebihan yang dimiliki.


gagal bukanlah karena kita tidak bisa, tapi karena kita tidak mau untuk menghindari kegagalan. dan satu-satunya cara menghindari kegagalan adalah menggapai kesuksesan.
Dan untuk menggapai kesuksesan, kita harus bisa menaklukkan rintangan, kesulitan, cobaan dan godaan, kerena rintangan, kesulitan, cobaan dan godaan bukanlah penghalang, tetapi bensin yang akan menambah bara kesuksesan.


    Sangat sulit untuk menjadi nomer satu, namun jauh lebih sulit untuk menjadi dirimu sendiri.


Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semuanya adalah sebab dan akibat. Seperti kesuksesan datang akibat dari ketekunan dan kegigihan dan Kemiskinan datang akibat kemalasan dan kebodohan.

Muhasabah (Renungan Seorang Hamba Allah)


Yaa Allah,
perkenankanlah hamba berserah diri,
sepenuh hati,
hanya kepada-Mu, Yaa Robbi.
Waktu demi waktu melaju.
Hari demi hari berganti.
Umur hamba bertambah, tetapi sejatinya berkurang,
karena pintu liang lahat semakin dekat,
dan siap membuka setiap saat.

Yaa Allah,

izinkan hamba menghadap-Mu dengan segenap harap.
Tak lain karena hamba dhoif, banyak salah, dan dosa.
Kesalahan telah membuat nurani hamba beku,
karena hamba sering melalaikan suruhan-Mu.
Dosa-dosa telah menjadikan hati hamba layu,
karena mudahnya hamba melanggar larangan-Mu.
Sebenarnya, dengan itu semua,
hamba malu menemui-Mu,
tak sanggup bersimpuh, menengadahkan tangan,
dan berdoa menghiba.

Tetapi, Yaa Allah, Yaa Ghoffaar.

Jika bukan mengadu dan memohon kepada-Mu,
kepada siapa lagi hamba harus berpaling.
Sebab, hamba bersaksi:
Tiada kekuasaan melampaui Kekuasaan-Mu.
Tak ada keadilan melebihi Keadilan-Mu.

Tiada kasih-sayang mengatasi Kasih-Sayang-Mu.

Sungguh,
jangan biarkan hamba tertinggal di pojok gelap sejarah,
jangan biarkan hamba terpuruk di sudut kelabu putus asa.
Maka, terimalah hamba,
menghadap, menghiba, dan meminta kepada-Mu.
Engkau sajalah yang mudah memaafkan,
ringan mengampuni,
dan enteng mengabulkan doa.

Yaa Allah, Yaa ‘Aliim.

Hamba pernah merasakan jika dikepung kegelapan
yang teramat pekat.
Tetapi, pastilah kegelapannya
tak akan melebihi gelapnya alam kubur dari mereka
yang tak pernah bersyukur kepada-Mu,
dan apalagi dari mereka yang mengingkari-Mu.

Hamba tahu, Yaa Allah.

Bahwa hamba pasti akan melewati pintu kematian,
memasuki alam kubur sambil menunggu Hari Akhir,
dan pada saatnya sampai pada Hari Perhitungan
dengan Engkau sebagai Hakim Tunggal Yang Maha Adil, Yang Maha Bijaksana,
dengan saksi malaikatMu yang suci, yang tak mungkin ‘terbeli’
sekalipun dengan harga tinggi.
Juga, ditambah saksi lain yaitu anggota badan hamba sendiri,
yang tak mungkin memberikan kesaksian palsu.
Selanjutnya, vonis jatuh: beruntung atau merugi!

Tetapi, astaghfirullah.

Pemahaman hamba tentang itu semua,
tak menyebabkan iman hamba bertambah,
ilmu hamba berkembang,
dan amal-shalih hamba tumbuh subur.

Bahkan, Yaa Allah, Yaa Wahhaab.

Hamba semakin tak tahu diri,
tak pandai berterima kasih,
tak suka bersyukur, dan tak rajin beramal shalih.

Padahal, Engkau beri hamba nikmat tiada batas.

Tetapi, adakah balasan hamba?
Sekadar sepatah kata alhamdulillah saja,
jarang hamba lafalkan,
dan apalagi sampai menempuh puncak keimanan:
Jihad fii Sabilillah.

Maafkanlah hamba, ampunilah hamba,

bahwa perilaku hamba
bukanlah seperti hamba-Mu yang pandai bersyukur
atas nikmat-Mu yang tak bertepi.
Engkau beri hamba nikmat mata.
Mata bukan milik hamba, melainkan amanah-Mu.
Semestinya, penggunaannya selalu menurut petunjuk-Mu.
Membaca Al-Qur’an  dan Al-Hadits.
Mentadabburi alam semesta untuk mendapatkan ilmu,
yang merupakan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Mu,
seraya berucap:
MahaSuci Engkau, Yaa Allah
Semua yang Engkau ciptakan tiada yang sia-sia.

Seharusnya, demikian yang selalu hamba perbuat.

Tetapi, ternyata, amanah-Mu ini, titipan mata ini,
sering tak hamba gunakan untuk lebih mengenal-Mu,
buat lebih mengabdi kepada-Mu, Yaa Bashiir
Maka, inilah potret hamba:

Hamba betah berjam-jam membaca buku, novel, koran, majalah,

yang sebagiannya tak bermutu dan mengajak ke jalan yang menyimpang.
Padahal, untuk beberapa menit saja membaca Al-Qur’an dan Al-Hadits,
kami cepat bosan dan lelah.
Juga, hamba tak penat berlama-lama menonton televisi, bioskop, dan hiburan lainnya
yang sebagiannya hanya menyajikan mimpi,
dan membuat hamba terlena lemah tak punya ghirah.
Padahal, untuk beberapa saat saja
mentafakkuri semua ciptaan-Mu,
membaca ayat-ayat-Mu berupa semesta raya
beserta seluruh isi dan kejadian di dalamnya,
hamba sedemikian tak tertarik.
Aduhai, betapa rendah hamba karena tak pandai melihat, wahai Dzat Yang MahaMelihat

Engkau beri hamba nikmat telinga.

Telinga bukan kepunyaan hamba,
melainkan titipan-Mu.
Sepatutnya,
hamba sering mendengarkan Al-Qur’an dibaca,
mengikuti pengajian,
menyimak kalimat-kalimat thoyyibah disampaikan,
untuk kemudian bersaksi:
Subhanallah, MahaBenar Allah dengan segala firman-Nya
Tetapi,
bukan itu yang kerap terjadi, Yaa Samii’.
Maka, inilah profil hamba:
Bagi hamba,
mendengarkan isu atau gosip, sering lebih menarik
dibandingkan suara tadarrus Al-Qur’an.
Bagi hamba,
mendengarkan lagu-lagu cengeng tak bermakna,
acap lebih nikmat ketimbang menyimak fatwa-fatwa dari orang tua, guru, dan ulama.
Bagi hamba,
suara adzan tak cukup punya daya tarik magnetis
untuk segera membawa hamba ke masjid ‘menjumpai’-Mu.
Padahal, jika itu berupa panggilan dari panggung hiburan dan apalagi gratis,
maka hamba bergegas datang bahkan beberapa jam sebelumnya.
Aduhai,
betapa hina hamba karena tak pintar mendengar, wahai Dzat Yang MahaMendengar.
Engkau beri hamba nikmat tangan.
Selayaknya banyak hal positif yang dapat hamba hasilkan.
Mencari rizki yang halal dan baik,
membantu orang tua maupun sesama atau yang lain.
Tetapi,
bukan itu yang sering terjadi, Yaa Ghoffaar.
Maka, inilah penampilan hamba:
Tangan ini cukup mudah menggunakan barang orang lain,
tanpa izin dari pemiliknya.
Tangan ini lumayan ringan menyentuh sesuatu,
yang sesungguhnya hamba haram menyentuhnya.
Tangan ini cukup lancar mengubah angka pada kwitansi.
Tangan ini gampang berakrobat menyulap data proyek.
Aduhai, betapa lemah dan banyak salah hamba,
wahai Dzat Yang MahaPengampun.
Engkau beri hamba nikmat kaki.
Dengan kaki, ke manapun hati berkehendak dapat terturuti.
Dengan kaki, seharusnya hamba dapat menabung bakti.
Ke masjid untuk beribadah,
ke sekolah guna belajar,
ke rumah saudara muslim buat silaturrahiim,
ke bagian-bagian indah di alam ini untuk ‘menyapa’-Mu.
Tetapi,
bukan itu yang sering hamba lakukan, Yaa Aliim.
Maka, inilah citra hamba:
Kaki ini yaa Allah,
lebih sering hamba bawa ke tempat-tempat yang tak Engkau sukai.
Melangkah ke pusat keramaian dan berjalan menuju arena hiburan,
sungguh terasa ringan dan mudah.
Padahal, jika harus ‘bertamu’ ke Rumah-Mu atau menghadiri majelis pengajian,
terasa berat dan sulit.
Aduhai, betapa hamba tak tahu diri, wahai Dzat Yang MahaMengetahui.
Engkau beri hamba nikmat mulut.
Dengannya, hamba dapat makan dan minum, mengaji dan berdzikir,
saling bertegur sapa dalam irama kasih dan sayang,
saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.
Tetapi, sering bukan itu karya hamba, Yaa Lathiif.
Maka, inilah figur hamba:
Berkata-kata kasar dan buruk merupakan kegemaran.

Menggunjing adalah kesukaan.

Bahkan, jika perlu, memfitnah dapat menjadi pekerjaan sambilan.
Dari lisan hamba, berhamburan pidato sarat petuah,
tetapi sayang cepat ditelan cakrawala,
karena hamba tak mengiringinya dengan uswah.
Dari lisan hamba, bertaburan aneka slogan nan menawan,
tetapi sayang mudah disapu gelombang,
karena hamba tak menghidupkannya dengan keteladanan.
Padahal, hamba tahu, Engkau sangat tidak menyukai
mereka yang ucapannya tak sama dengan perbuatannya.
Mulut hamba tak cukup selektif untuk menyaring,
apakah makanan dan minuman yang masuk, halal atau haram.
Padahal, itu berpengaruh besar terhadap perilaku hamba,
dan menjadi ukuran ditolak atau diterimanya sebuah do’a.
Dan, inilah yang termasuk paling hamba khawatiri.
Di tengah kekurangpedulian hamba pada ajaran agama-Mu,
bukan tak mungkin dari lisan ini
muncul ucapan ‘ah!’ kepada ibu-bapak hamba.
Sungguh, betapa besar dosa yang harus hamba tanggung,
jika itu benar-benar terjadi.
Ibu? Bapak?
Oh, mengapa begitu terlambat hamba menyadari,
bahwa kepada mereka berdua
hamba harus banyak berterima-kasih.
Duh, jangankan berterima-kasih dan membalas jasa.
Sekadar bermuka manis dan menuruti nasihat-nasihatnya saja,
cukup jarang hamba lakukan.
Barangkali, dari sinilah titik asalnya.
Hamba jauh dari Al-Islam,
karena hamba tak cukup patuh pada bapak.
Hamba tak banyak beramal-shalih,
sebab hamba tak cukup taat pada ibu.
Ibu? Oh, Ibu!
Betapa kami sering menyusahkan engkau, Bunda.
Ketika kecil, tangis kami di malam hari
sering mengganggu nyenyak tidurmu.
Ketika remaja,
kenakalan kami kerap membuat engkau menangis.
Ketika dewasa,
dan tetap saja kami sering berbuat khilaf,
masih saja engkau setia menemani kami
dengan senyum yang tak pernah putus,
dengan kesabaran yang tak pernah habis,
serta dengan kasih-sayang yang tak pernah pupus.
Aduhai, begitu banyak salah dan dosa hamba, Yaa Waduud.
Maafkanlah, ibu-bapak hamba.
Ampunilah, ibu-bapak hamba.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba
sedari kecil sampai dewasa, wahai Dzat Yang MahaPencinta.
Semua itu yaa Allah pengakuan dan pengaduan hamba.
Hamba tak pandai bersyukur kepada-Mu.
Hamba tak pandai berterima kasih kepada ibu-bapak.
Oh,
salah dan dosa hamba begitu banyak sekali,
bak hamparan pasir di pantai.
Sepertinya dengan catatan seperti itu,
hamba tak punya potongan menjadi penduduk surga.
Sepertinya dengan wajah seperti itu,
hamba tak pantas menjadi penghuni surga.
Tetapi,
sungguh sangat tak mungkin,
hamba dapat menanggung adzab neraka jahannam.
Membayangkannya saja hamba tak sanggup, tak mampu, tak tahan.
Oleh karena itu, Yaa Allah.
Maafkanlah hamba, Yaa Afuuw.
Kasihanilah hamba, Yaa Rahiim.
Ampunilah hamba, Yaa Ghofuur.
Terimalah taubat hamba, taubat sebenar-benarnya, Yaa Tawwaab.
Mudahkanlah segala urusan hamba.
Jadikanlah jalan di depan hamba serba lurus,
yaitu jalan orang-orang yang Engkau anugerahi nikmat,
dan bukan jalan mereka yang sesat.
Tetapkanlah hati hamba pada agama-Mu yang haq.
Jadikanlah Ridho-Mu puncak tertinggi cita dan cinta hamba.
Dan, semoga hamba termasuk
yang Engkau panggil dengan mesra di QS Al-Fajr 27-30:

Hai jiwa yang tenang.

Kembalilah kepada Tuhanmu

dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.

Maka, masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku.

Dan, masuklah ke dalam surga-Ku. [].

saudaraku di Jogja




Imam Syafi’i, lewat sebuah rangkaian kata mutiaranya telah turut membuka kesadaran kita, bahwa untuk bahagia –dunia dan akhirat- maka jangan pernah diam. Tetapi, teruslah bergerak di Jalan-Nya.

Hidup adalah pergerakan tiada henti. Maka, menulislah Imam Syafi’i: “Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, engkau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang”.

Lantas, lelaki kelahira Gaza – Palestina dan meninggal di Kairo – Mesir itu, berkesaksian, bahwa “Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika air mengalir menjadi jernih dan jika tidak mengalir air akan keruh menggenang”.
Selanjutnya, ulama bernama lengkap Muhammad Ibn Idris As-Syafi’i itu memberikan metafora, bahwa “Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa. Anak panah jika tidak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran”.
Lalu, satu di antara empat Imam Mazhab itu menegaskan, bahwa “Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang”.
Terakhir, tokoh yang menjadi salah satu guru Imam Hanbali ini menyimpulkan, bahwa: “Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang. Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan”.
Imam Syafi’i benar, bahwa tak ada pilihan lain kecuali bergerak dan teruslah bergerak. Allah-lah yang meminta kita untuk aktif bergerak. “Maka, apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain ( QS Alam-Nasyrah [94]: 7).
Tampak bahwa kehidupan manusia adalah sebuah proses panjang menyelesaikan berbagai pekerjaan / masalah. Misal, jika kita selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah. Jika kita telah selesai mengerjakan shalat, maka berdoalah. Jika kita telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat.

Contoh-contoh semisal di atas tentu saja sangat bisa kita perpanjang. Intinya, jika kita telah menyelesaikan suatu rencana / urusan / pekerjaan, maka segera bersiaplah untuk memulai rencana / urusan / pekerjaan berikutnya. Dan, proses itu hanya akan berhenti jika maut menyapa kita.
Untuk itu, sadarilah, semua pekerjaan tersebut pasti tidak akan terlepas dari kesulitan (baca: ujian). Tetapi, sebagai kaum beriman, kita meyakini bahwa tak akan pernah ada kesulitan yang tak bisa kita lewati sebagaimana jaminan Allah pada ayat sebelumnya, QS Alam Nasyrah [94]: 5-6, yaitu “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

Jika kita bertaqwa dan bertawakkal kepada Allah, akan ada saja jalan keluar. Akan datang ilham dari Allah kepada kita, dengan catatan –sekali lagi- kita selalu menyandarkan segala aktivitas hidup hanya kepada Allah. “Dan, hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS Alam Nasyrah [94]: 8).
Jika taqwa dan tawakkal telah kita peragakan dengan baik, maka janji Allah untuk memudahkan segala urusan akan segera kira rasakan buktinya. “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan … menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya (QS Ath-Thalaaq [65]: 2-4).


Modal Tawakkal
Kapanpun, bertawakkallah! “Dan, barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya (QS Ath-Thalaaq [65]: 3). Tawakkal adalah sikap menyerahkan segenap urusan hanya kepada Allah. Sikap ini terkait dengan aqidah Islamiyyah. Siapapun yang senantiasa menyerahkan segenap urusan hidupnya hanya kepada Allah, maka akan selamatlah dia.

Tauhid menuntun kita untuk selalu menggantungkan harapan hanya kepada Allah. Untuk meneguhkan sikap tawakkal, mari baca ini: ”(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: ‘Mereka itu (orang-orang mu’min) ditipu oleh agamanya’. (Allah berfirman): ‘Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana’.” (QS Al-Anfaal [8]: 49).
Ayat di atas kerap mengingatkan kita dengan sejarah awal perkembangan Islam, yaitu terkait sikap tawakkal orang-orang beriman kepada Allah saat berperang menghadapi pasukan musyrikin yang jumlahnya lebih banyak. Di saat-saat seperti itu, tak jarang kaum munafik dan orang-orang yang berpenyakit di hatinya menilai orang-orang yang beriman bersikap naïf/konyol/tidak realistis karena  bertekad menghadapi musuh yang tidak berimbang.

Tapi, lewat sejarah, kita tahu bahwa Allah memberikan kemenangan kepada orang-orang beriman yang istiqomah hanya menggantungkan harapannya –yaitu bertawakkal- kepada Allah. Di saat-saat seperti itu, mereka telah menyerahkan dirinya kepada Yang Maha Perkasa. Sepanjang sejarah, siapakah yang mampu mengalahkan Allah, Yang Maha Perkasa?

Dalam konteks ini, sekali lagi, renungkanlah: ”Rasul-Rasul mereka berkata kepada mereka: ‘Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan, hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal. Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri’.” (QS Ibrahim [14]: 11-12).
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. tinta dua dimensi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger